PONOROGO, (LK),- Kekhawatiran akan calon tunggal untuk Pilkada serentak di Kota Surabaya benar-benar terjadi. Hingga batas akhir masa pendaftaran calon wali kota Selasa (28/7/2015) pukul 16.00 tadi sore, tak ada calon lain yang mendaftar selain pasangan Risma-Whisnu.
Menyikapi hal ini sekretaris Umum DPW PKS Jawa Timur Mohamad Siroj mengungkapkan, bahwa sebelumnya PKS selalu menjalin komunikasi dengan bakal calon, partai politik terlebih untuk kota Surabaya dimana incumbent masih sangat familiar untuk mencalonkan kembali.
“Kita terbuka dan selalu menjalin komunikasi dengan siapa saja, tidak terlebih dengan Ibu Risma, maupun yang lainnya,”ujarnya pada saat mengatarkan surat rekimendasi pasangan calon yang ada di Ponorogo.
Sebelumnya sempat mencuat bahwa PKS bergabung dengan PDIP untuk mengusung kembali pasangan Risma-Wisnu dipilkada tahun ini, namun pada akhirnya PKS harus hengkang dari koalisi karena komunikasi yang terjalin menemui jalan buntu.
“Sikap tertutup dan tidak mau melakukan komunikasi diperlihatkan oleh risma, jadi kalau seperti itu, bagaimana bisa PKS akan mendukung atau mengusungnya, kalau ada yang mengatakan bahwa Risma sudah kesana-kemari, itu bohong,:terangnya.
Sampai hari ini ada beberapa kabupaten kota yang ada dijawa timur terancam diundur pelaksanaan pilkada serentak, dimana hanya mempunyai satu calong atau calaon tunggal, namun saat ini masih menjadi perdebatan.*(Dee)
Menyikapi hal ini sekretaris Umum DPW PKS Jawa Timur Mohamad Siroj mengungkapkan, bahwa sebelumnya PKS selalu menjalin komunikasi dengan bakal calon, partai politik terlebih untuk kota Surabaya dimana incumbent masih sangat familiar untuk mencalonkan kembali.
“Kita terbuka dan selalu menjalin komunikasi dengan siapa saja, tidak terlebih dengan Ibu Risma, maupun yang lainnya,”ujarnya pada saat mengatarkan surat rekimendasi pasangan calon yang ada di Ponorogo.
Sebelumnya sempat mencuat bahwa PKS bergabung dengan PDIP untuk mengusung kembali pasangan Risma-Wisnu dipilkada tahun ini, namun pada akhirnya PKS harus hengkang dari koalisi karena komunikasi yang terjalin menemui jalan buntu.
“Sikap tertutup dan tidak mau melakukan komunikasi diperlihatkan oleh risma, jadi kalau seperti itu, bagaimana bisa PKS akan mendukung atau mengusungnya, kalau ada yang mengatakan bahwa Risma sudah kesana-kemari, itu bohong,:terangnya.
Sampai hari ini ada beberapa kabupaten kota yang ada dijawa timur terancam diundur pelaksanaan pilkada serentak, dimana hanya mempunyai satu calong atau calaon tunggal, namun saat ini masih menjadi perdebatan.*(Dee)
Tag :
Politik Pemerintah