Warta Digital Era Modern

Peduli Bangsa, Sartono Hutomo Lakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Trenggalek

   
Imam Mahfud sampaikan materi empat pilar. (Foto : Cholis)
TRENGGALEK
- Salah satu anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI)  Sartono Hutomo memaparkan bahwa empat pilar merupakan tonggak penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Dalam sosialisasi yang disampaikan di Desa Sambirejo, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Kamis (1/10) lalu, Sartono Hutomo menegaskan keempat pilar masing-masing Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika harus terus dikembangkan. Materi disampaikan oleh Tenaga Ahli Sartono Hutomo di Dapil VII Jatim, Imam Mahfud.

   Sosialisasi empat pilar tersebut dihadiri ratusan tokoh masyarakat dari berbagai elemen, diantaranya organisasi perempuan di Kabupaten Trenggalek, tokoh masyarakat, tokoh karangtaruna, tokoh agama, perwakilan penggerak UKM maupun seniman yang ada di Kabupaten Trenggalek.

   Dia juga menjelaskan, sesuai dengan amanat Undang-undang melalui Sekretariat Jenderal MPR RI bahwa anggota MPR RI yang di dalamnya terdiri anggota DPR dan DPD harus melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pancasila, Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

   “Kami mengucapkan terima kasih atas atensi warga Trenggalek pada umumnya yang bersedia mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan ini yang merupakan amanat undang-undang,” ujar  legislator asal Dapil VII Jatim yang meliputi Kabupaten Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan dan Ngawi.

  
Suasana sosialisasi empat pilar kebangsaan. (Foto : Cholis)
Menurut pria kelahiran Pacitan ini, nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila saat ini sudah mulai luntur dalam kehidupan masyarakat sehingga pemerintah melalui MPR-RI terus melakukan sosialisasi tentang empat pilar berbangsa. Lebih lanjut ia memaparkan bahwa Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika harus terus disosialisasikan agar masyarakat mau dan aktif mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

   “Pancasila sudah sangat sering diuji dengan paham paham lain untuk bangsa ini, tetapi Pancasila tetap kokoh sebagai dasar negara Indonesia, karena memang Pancasila adalah nilai-nilai asasi yang dirangkai para pendiri bangsa ini sebagai soko guru dan tujuan bagsa. Sehingga bangsa ini tetap tegak berdiri sampai sekarang,” tegasnya.

   Wahyudianto, salah satu peserta sosialisasi dari perwakilan tenaga guru honorer, mengaku sangat kwalahan menghadapi tingkah laku anak didik sekarang ini karena pengaruh media sosial dan internet yang sangat cepat dan sulit dibendung. Bahkan dia kuatir pengaruh-pengaruh yang akan merusak mereka. “Hendaknya pemerintah benar-benar bisa memproteksi internet, tayangan televisi dan media sosial lainnya supaya tidak berdampak buruk untk anak-anak,” harapnya.

   Lebih lanjut menaggapi hal tersebut, Imam Mahfud mengatakan bahwa semua masukan  akan disampaikan ke DPR/MPR RI sebagai sebuah rekomendasi dan aspirasi untuk ditindak lanjuti lembaga tersebut. “Aspirasi dan masukan penjenengan semua akan kita sampaikan ke gedung dewan melalui Bapak Sartono Hutomo,” tukasnya. (TIM eLKa)
Back To Top