Para 'Korban' tampak berjatuhan saat di Lapangan Ngrayun. (Foto : Cholis) |
Tapi jangan kaget, para korban tersebut tidak sakit atau meninggal dunia tetapi hanyalah adegan yang diperagakan para pelajar dari MTs Al Hikmah Desa Baosan Kidul, Kecamatan Ngrayun. Adegan yang dilakonkan para siswa-siswi tersebut menunjukkan semangat pengorbanan para pejuang kemerdekaan menghadapi penjajahan Jepang.
Tak urung adegan selama satu jam tersebut mampu‘menghipnotis’ para peserta upacara Agustusan tersebut. Bahkan ribuan peserta upacara yang terdiri dari Muspika, Bhayangkari, PKK, Veteran, pelajar, perangkat desa, kepala desa, pramuka, PNS, TNI/Polri hingga masyarakat biasa tersebut banyak yang tak mampu menahan air mata atas adegan perjuangan menumpas penjajah Jepang.
“Kami sangat haru atas perjuangan para Pahlawan yang telah diperagakan teman-teman dari MTs Al Hikmah tersebut, “ aku Cindy, pelajar SDN Ngrayun. Ungkapan senada juga disampaikan oleh Sardi, tokoh Veteran Ngrayun. “Perjuangan para Pahlawan layak dijadikan penyemangat dan tauladan anak muda bangsa, khususnya warga yang ada di Kecamatan Ngrayun,” kata Sardi.
Sedangkan Camat Ngrayun, Mardianto berharap generasi muda dan masyarakat Ngrayun bersatu padu mengisi kemerdekaan dengan ikut berpartisipasi dalam pembangunan. “Masyarakat haru aktif dalam pembangunan dalam mengisi pembangunan,” pinta Mardianto. (cholis)
Tag :
Kabar Desa